Konsep yang bisa
menjelaskan fenomena ini adalah konsep gelombang elektromagnetik. Dan,
konsep gelombang elektromagnetik ternyata sangat luas tidak hanya
berkaitan dengan TV atau ponsel saja, melainkan banyak aplikasi lain
yang bisa sering kita temukan sehari-hari di sekitar kita. Aplikasi
tersebut meliputi microwave, radio, radar, atau sinar-x.
Sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya bahwa ada dua hukum dasar yang menghubungkan gejala kelistrikan dan kemagnetan.
Pertama, arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Ini dikenal sebagai gejala induksi magnet.
Peletak dasar konsep ini adalah Oersted yang telah menemukan gejala ini
secara eksperimen dan dirumuskan secara lengkap oleh Ampere. Gejala
induksi magnet dikenal sebagai Hukum Ampere.
Dari kedua prinsip
dasar listrik magnet di atas dan dengan mempertimbangkan konsep simetri
yang berlaku dalam hukum alam, James Clerk Maxwell mengajukan suatu
usulan. Usulan yang dikemukakan Maxwell, yaitu bahwa jika medan magnet
yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan listrik maka hal
sebaliknya boleh jadi dapat terjadi. Dengan demikian Maxwell mengusulkan
bahwa medan listrik yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan
(menginduksi) medan magnet. Usulan Maxwell ini kemudian menjadi hukum
ketiga yang menghubungkan antara kelistrikan dan kemagnetan.
Dari ketiga prinsip
dasar kelistrikan dan kemagnetan di atas, Maxwell melihat adanya suatu
pola dasar. Medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat membangkitkan
medan listrik yang juga berubah-ubah terhadap waktu, dan medan listrik
yang berubah terhadap waktu juga dapat menghasilkan medan magnet. Jika
proses ini berlangsung secara kontinu maka akan dihasilkan medan magnet
dan medan listrik secara kontinu. Jika medan magnet dan medan listrik
ini secara serempak merambat (menyebar) di dalam ruang ke segala arah
maka ini merupakan gejala gelombang. Gelombang semacam ini disebut gelombang elektromagnetik karena terdiri dari medan listrik dan medan magnet yang merambat dalam ruang.
Pada mulanya gelombang
elektromagnetik masih berupa ramalan dari Maxwell yang dengan intuisinya
mampu melihat adanya pola dasar dalam kelistrikan dan kemagnetan,
sebagaimana telah dibahas di atas. Kenyataan ini menjadikan J C Maxwell
dianggap sebagai penemu dan perumus dasar-dasar gelombang
elektromagnetik.
Ramalan Maxwell tentang
gelombang elektromagnetik ternyata benar-benar terbukti. Adalah
Heinrich Hertz yang membuktikan adanya gelombang elektromagnetik melalui
eksperimennya. Eksperimen Hertz sendiri berupa pembangkitan gelombang
elektromagnetik dari sebuah dipol listrik (dua kutub bermuatan listrik
dengan muatan yang berbeda, positif dan negatif yang berdekatan) sebagai
pemancar dan dipol listrik lain sebagai penerima. Antena pemancar dan
penerima yang ada saat ini menggunakan prinsip seperti ini.
Induksi Silang
Dalam bidang kelistrikan ada konsep yang sangat berguna, yaitu konsep induksi silang (mutual induction) atau ada juga yang menyebutnya sebagai induksi timbal-balik. Konsep ini merupakan awal mula dari pengembangan elektronika telekomunikasi. Aplikasi induksi timbal-balik digunakan untuk mentransmisikan sinyal elektromagnet melalui ruang dari satu perangkat ke perangkat lain. Di sini akan dibahas konsep dasar dari induksi silang sebagai dasar pemahaman bagi pengertian lebih lanjut tentang elektronika komunikasi.
Selain itu, sebelumnya
kamu juga sudah mempelajari bagaimana medan magnet yang berubah-ubah
terhadap waktu juga dapat menghasilkan arus listrik, bukan? Apakah kamu
masih ingat siapakah tokoh yang berjasa dalam mengembangkan konsep ini?
ya, dia adalah Michael Faraday, seorang tokoh terkemuka dalam fisika
yang berkebangsaan Inggris. Konsep medan listrik (dalam bentuk arus
listrik) yang dihasilkan (diinduksi) dari medan magnet yang berubah-ubah
terhadap waktu dikenal sebagai induksi elektromagnet.
Induksi silang dapat
terjadi pada dua buah rangkaian listrik. Salah satu rangkaian tersebut
dialiri arus listrik sedangkan rangkaian yang lain tidak. Melalui
peristiwa induksi silang, rangkaian yang dialiri arus listrik dapat
“menginduksi” (baca: mentransmisikan listrik ke) rangkaian yang lain
sehingga arus listrik dapat dihasilkan dalam rangkaian ini. untuk lebih
jelasnya, coba kamu perhatikan gambar berikut ini.
Dihasilkannya arus
listrik pada rangkaian kedua yang disebabkan oleh medan magnet dari
rangkaian listrik lain yang dialiri arus listrik ini di mana antara
kedua rangkaian tidak saling berhubungan dan terpisah oleh ruang
merupakan konsep dasar dari induksi silang. Bagaimana, sudah paham kan
sekarang?
Prinsip induksi silang
dapat juga dimanfaatkan untuk memahami cara kerja transformator (trafo).
Tahukah kamu, apa yang dimaksud dengan transformator? Secara singkat
dijelaskan di sini bahwa transformator adalah alat untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan listrik. Pembahasan tentang trafo akan diberikan
dalam bahasan tersendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar